Kamis, 27 Agustus 2009

Kultur Jawa Yang Ramah Dimanfaatkan Teroris


Akhir-akhir ini perhatian kita tersita dengan aksi terorisme seperti bom di Hotel JW. Marriott dan Ritz Charlton yang kemudian diikuti dengan serangkaian penggerebekan sekaligus penangkapan oknum-oknum yang diduga berada di balik aksi tersebut. Sebenarnya terorisme itu universal. Dia bisa ada dan terjadi di mana saja dan bukan hanya di Negara kita. Negara berkembang maupun Negara maju di Asia, Australia, Eropa, hingga Afrika, tak ada yang luput dari aksi terorisme. Hanya timbul pertanyaan, mengapa Negara sarang teroris seperti dilekatkan pada Negara kita.

Julukan yang negatif dan tentu saja sangat kontradiktif jika dibandingkan dengan citra Indonesia sebagai Negara yang keramahtamahan penduduknya sudah terkenal di seantero dunia. Itulah kelebihan, itulah asset berharga yang patut kita syukuri, sekaligus kita jaga. Tapi ada kalanya suatu kelebihan bisa juga menjadi sebuah kelemahan.

Jika kita mati, maka hamper sebagian besar oknum teroris memilih pulau Jawa, terutama Jawa Tengah untuk persembunyian dari sorot mata aparat. Wonosobo, Cilacap, Temanggung dan mungkin masih ada beberapa kota lain. Kenapa? Karena kultur masyarakat Jawa yang ramah pada siapa saja dan adannya sikap pekewuh (=segan,tidak enak hati) yang membuat mereka jadi seperti terkesan tidak terlalu cawe-cawe, ingin tahu tentang urusan pribadi orang lain, meski orang itu belum mereka kenal dan mencurigakan sekalipun.

Saya orang Jawa dan saya bangga dengan keramahtamahan orang-orang tempat dimana saya lahir, tumbuh, dan dibesarkan. Tidak ada salahnya bersikap ramah tamah, baik dan menolong orang lain. Hanya saja hendaknya juga kita sertai kewaspadaan. Tak ada salahnya bersikap dan berbuat tulus pada orang lain, tapi kita juga tidak boleh menutup mata bila mana kita merasakan suatu keganjilan dan kebaikan kita ternyata dimanfaatkan oleh orang lain.

Beranilah menolak, beranilah berkata tidak! Sebuah ajaran mengatakan : Hidup di dunia hendaknya cerdik seperti ular tapi tulus seperti merpati. Kita Tulus tapi kita Cerdik, mudah dibodohi, maka kita hanya akan dimanfaatkan. Kita cerdik, pintar, tapi kita tidak tulus, hati tidak bersih, maka pastilah kecerdikan kita dipakai untuk hal-hal yang negatif.
waspadalah,....waspadalah,......

1 komentar:

Widya School mengatakan...

Salam kenal ...

Posting Komentar