”MAAF itu indah”. Demikianlah ungkapan yang populer setiap Idul Fitri. Saling memaafkan adalah satu keindahan keindahan Idul Fitri. Selain itu, masih ada keindahan lain. Pertama, keindahan spiritual. Selama bulan Ramadan, kaum Muslim menunaikan ”tiga paket ibadah istimewa”, yaitu puasa, shalat tarawih dan zakat fitrah. Tiga paket ibadah istimewa ini hanya ”berlaku” selama bulan Ramadan. Pintu surga dan ampunan Tuhan terbuka bagi mereka yang menjalankan ibadah tersebut. Secara bahasa, Ramadhan berarti ”pembakaran, panas yang dahsyat”. Mereka yang memiliki CD (catatan diri) buruk, penuh dosa dapat membakarnya (burning) menjadi CD baru yang tanpa dosa. Keikhlasan beribadah memungkinkan mereka terlahir kembali sebagai pribadi baru yang cemerlang, bersih tiada noda. Jiwa yang tak bernoda adalah keindahan yang sempurna.
Kedua, keindahan sosial. Idul Fitri adalah ”open day” dan ”full day”. Selama Idul Fitri, umat muslim membuka lebar pintu rumah mereka (open house) sepanjang hari (full day) dan menyediakan seisi rumah (full house) bagi tamu yang berkunjung. Semua tamu akan disambut dengan lapang dada (open mind) dan penuh ketulusan hati (full heart). Mereka yang selama sekian lama terpisahkan oleh jarak dan waktu dipertemukan dan dipertautkan dalam tali silaturahim, ikatan yang penuh cinta kasih. Di balik senyum yang terus mengembang, mereka seolah mengatakan: ”I love you full”. Saling mencintai dengan sepenuh hati adalah keindahan yang tiada terkira.
Ketiga, keindahan moral. Idul Fitri adalah hari yang suci. Sepanjang siang dan malam, umat muslim mengumandangkan kalimat tasbih, takbir, tahmid dan taqdis. Suara takbir membahana, bersahut-sahutan di angkasa. Di bumi, sesama muslim saling mendoakan. Taqabbal Allahu minna wa minkum (semoga Allah menerima amal ibadah kita semua). Minal aidin wal faizin (semoga kita termasuk orang-orang yang kembali kepada kesucian jiwa dan meraih kemenangan sejati). Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Semua merupakan rangkaian kalimat indah. Alquran menggambarkan keindahan surga sebagai tempat yang didalamnya tiada perkataan sia-sia dan tercela. Betapa indahnya dunia jika setiap manusia bertutur kata mulia.
Keempat, keindahan estetis. Idul Fitri adalah ”fashion day”. Muslim merayakan Idul Fitri dengan berbusana indah. Alquran mengajarkan: ”Wahai orang-orang yang beriman, kenakanlah pakaianmu yang indah pada saat memasuki masjid”. Pengertian ”masjid” bukanlah terbatas tempat shalat, tetapi juga tempat pertemuan umum (public gathering). Berpakaian menarik, selain untuk memenuhi etika dan estetika, juga akan membahagiakan orang lain yang memandangnya. Idul Fitri tak ubahnya hari ”peragaan busana”. Setiap muslim mendadak menjadi peragawan dan peragawati. Jalan raya kota dan desa berubah menjadi catwalk terpanjang sedunia. Semua bangga dan bergembira dengan beraneka busana dan aroma wewangian. Hidup menjadi sangat indah jika semua orang berbahagia.
Kelima, keindahan kultural. Di Indonesia, Idul Fitri tidak hanya milik umat muslim, tetapi seluruh bangsa Indonesia. Berjuta pemudik tidak seluruhnya muslim. Mungkin, sebagian besar pemilik jasa transportasi yang mengangkut pemudik muslim adalah non-muslim. Demikian juga dengan penjaja kue-kue lebaran dan pakaian. Halalbihalal yang diselenggarakan mulai dari RT sampai kelurahan, kantor pemerintah dan perusahaan dihadiri semua warga tanpa membedakan agama. Idul Fitri tidak semata ritual agama, melainkan telah menjadi budaya Indonesia. Idul Fitri adalah rahmat bagi semesta. Betapa indahnya!
Idul Fitri adalah syariat Islam. Tidak ada copy right manusia. Tetapi, perayaan Idul Fitri dengan keanekaragaman budaya yang dilahirkannya adalah hasil kreativitas para ulama yang mengembangkan Islam di bumi Nusantara. Marilah kita pelihara dengan sepenuh jiwa. Jika ada bangsa lain yang kepencut meniru, mengembangkan dan mengakui perayaan Idul Fitri ala Indonesia ini, ikhlaskan saja. Jangan marah. Bahkan, jika perlu, kita hibahkan kepada dunia. Kita usulkan kepada UNESCO agar Idul Fitri yang jatuh setiap 1 Syawal sebagai ”Hari Kebahagiaan Sedunia”. Selamat Idul Fitri, Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin
5 komentar:
selamat idul fitri, minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan bathin.
semoga catatan diri setelah idul fitri yang sudah bersih bukan dikotori dengan perbuatan yang buruk. makasih artikelnya.
sayang nya idul fitri ini aku kehilangan orang2 yang ku sayang
Minal 'aidzin juga kawan...
nice info.,.,. mampir ke blog sederhana aku.,.,. sekalian tukeran link.,.,. ditunggu konfirmasi nya.,.,.
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Posting Komentar